Aktifitas dilokasi perkebunan terkadang membuat kepala menjadi penat. Hari Minggu menjadi hari yang diimpikan seluruh penghuni kebun, untuk mencari penyegaran diluar sana.
Hal itu juga saya alami dan rasakan.
Hari itu, saya bersama seorang teman saya pada hari itu bergerak ke arah kota Jambi. Tujuan kami adalah candi Muaro Djambi yang terletak di kabupaten Muaro Jambi provinsi Jambi.
Situs candi Muaro Jambi merupakan situs candi terluas di Asia Tenggara. Candi utamanya bernama Candi Tinggi yang merupakan candi tertinggi dan terbesar disana. Ukurannya kira-kira 30m x 30m x 6m, tidaklah sebesar dan semegah candi Prambanan atau Borobudur.
Bahan utamanya adalah tanah liat yang dicetak berbentuk batu bata. Maka tidak heran kalau sudah banyak terdapat kerusakan diberbagai bagian candi akibat pelapukan ataupun akibat ulah manusia sendiri. Gapura utama candi ini juga sudah ambruk termakan usia, namun untuk tetap menjaga supaya tidak lapuk, maka bongkahan gapura itu telah dinaungi.
Candi Tinggi
Disana terdapat bangunan berbentuk stupa, menandakan bahwa candi ini merupakan candi Buddha. Menurut infonya, candi ini dibangun pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya.
Bagii anda yang ingin berkeliling dengan berjakan kaki, silakan. Namun kalau memilih untuk naik sepeda, disana juga banyak terdapat sepeda yang disewakan dengan tarif Rp 20,000 perjam.
Saya sedikit kecewa terhadap peradaban para pengunjung yang tidak menghargai peninggalan berharga ini. Kenapa harus membuang sampah sembarangan?
Disepanjang jalan dan disekitar area situs sampah berserakan dimana-mana sehingga sangat mengganggu pemandangan saya.
Buat teman-teman yang ingin ke Jambi, tempat ini layak untuk dikunjungi. Anda boleh berfoto sesuka hati, tapi jangan meninggalkan apapun disana kecuali jejak kaki, Oke.
Jagalah kebersihan demi kebaikan dan kelestarian warisan leluhur kita.
No comments:
Post a Comment